Siapa tak kenal donat? Makanan berupa roti goreng yang berbentuk bolong ini sangat populer di dunia. Bahkan, banyak gerai-gerai penjual donat yang sukses merajai peluang bisnis kuliner dengan bermodalkan si kue bolong yang satu ini. Hingga saat ini, banyak spekulasi yang berkembang seputar sejarah donat.

Dalam kegiatan Puncak tema kali ini, yaitu; “Mengoles Donut”. Peserta didik KB-TK Tarakanita diajak untuk mencoba berkreasi menghias donut secara mandiri. Selain itu juga, untuk melatih kesabaran dan motorik halusnya alam menggunakan kedua tangganya. Dengan kegiatan ini, diharapakan peserta didik memiliki rasa juang dan sikap pantang menyerah, serta mau untuk selalu mencoba hal baru yang ada. (Merry)   

Gong Xi… Gong Xi… Gong Xi.. Ni ya Gong Xi… Gong Xi Ni

Kegembiraan dan kemeriahan perayaan Imlek dan Valentine sangat disambut hangat oleh KB-TK TArakanita Citra Raya. Pada hari Kamis, 14 Februari 2013 Peserta didik diajak untuk menonton Drama singkat dari Eskul Seni dan Peran tentang sejarah Imlek. Lalu pentas pun ditutup dengan gerak dan lagu yang dipimpin oleh Peserta didik dari eskul senin dan peran kelas TK B. Perayaan Imlek dan Valentine days pun di tutup dengan makan bersama sebagai wujud kebersamaan dalam keragaman budaya. Selain itu juga, dibagaikan ampau yang diisi dengan coklat dan jeruk sebagai tanda dan ucapan syukur. (Merry)

Pada tahun pembelajaran ini, KB- TK TARAKANITA CITRA RAYA, mengadakan trial class dalam dua sesi. Setiap sesi diisi dengan materi yang menyesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak.  Kegiatan ini kami adakan agar betul-betul menjadi gambaran dengan situasi dan kondisi yang sesungguhnya.

Bersepeda merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Selain dapat mengenali lingkungan sekitar, bersepeda juga dapat membuat anak menghirup udara segar. Selian itu juga,  dengan bersepeda anak akan belajar untuk menyeimbangkan tubuh dan mengayuh dengan baik. Hal ini penting bagi perkembangan motorik kasar anak karena saat bersepeda semua otot kaki anak akan ikut bergerak.

Materi pembelajaran sains untuk anak usia dini lebih bersifat memberikan pengalaman tangan pertama kepada anak, karena anak pada tahap ini belajar dengan konsep sains yang kongkrit bukan abstrak. Pemahaman konsep adalah kemampuan anak menguasai materi pembelajaran yang diwujudkan melalui kemampuannya dalam memahami serta menginterprestasikan dan mengaplikasikannya sesuai dengan struktur kognitifnya.