Article Detail

TRUE LOVE, For Me and You

True Love” atau cinta sejati maknanya begitu dalam. Cinta ini muncul ke permukaan dalam bentuk ucapan, tingkah laku, tatapan, dan keyakinan dari lubuk hati yang paling dalam. Sehingga dalam keluarga akan saling mengenal dan mengetahui apa yang dirasakan anggota keluarganya, bahkan apa yang diharapkan dan apa yang dibutuhkan.

            “True Love” bukan sekedar materi, bukan masalah fisik, tapi RASA. Jika hal ini terwujud dalam keluarga, maka keluarga akan menjadi tempat di mana seluruh anggotanya terutama anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal.

            “True Love” akan membentuk anak-anak menjadi manusia yang memiliki kasih sayang kepada sesama, mandiri, kuat, dan memiliki pengendalian emosi yang lebih baik.

            Kunci dari “True Love” adalah KOMUNIKASI. Orang tua adalah penentu “True Love” bisa hidup dan tumbuh di dalam keluarga. Orang tua adalah panutan, public figure, idola, dan cermin bagi anak-anak.

            Papa menjadi sosok penting dalam mewujudkan “True Love”. Mengapa? Karena papa yang peduli, perhatian, dan menjaga komunikasi cenderung menjadikan anak yang mandiri, kuat, dan memiliki pengendalian emosi yang lebih baik.

            Mama juga sosok yang penting dalam menumbuhkan “True Love”. Mengapa? Karena menumbuhkan cinta sejati dalam keluarga sangat memerlukan kerja sama Papa Mama.

            Pendidikan (asah-asih-asuh) berlandaskan kasih sayang dengan ekspresi yang tepat, dengan tetap mengedepankan nilai-nilai (mana yang boleh dan tidak, mana yang hak dan tidak, mana yang wajib dan tidak, menghargai orang lain, mendahulukan kepentingan orang banyak, berbagi, bekerja sama) jelas memerlukan contoh konkret orang tua (bukan teori).

            Mendidik dengan MEMBERI CONTOH, karena anak adalah PENIRU ULUNG.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment